Jumat, 18 April 2014

Perawatan Bayi Baru Lahir

Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia. Pada masa ini terjadi prosespenyesuaian sistem tubuh bayi dari kehidupan dalam rahimke kehidupan di luar rahim. Masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang ekstra karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudolf, 2006).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyatakan bahwa angka kematian bayi dalam usia 28 hari pertama masih cukup tinggi yaitu sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian bayi dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik. Selain itu, penyebab tingginya kematian bayi dalam usia 28 hari pertama adalah kurang baiknyapenanganan dan perawatan bayi baru lahir.
  1. Pencegahan infeksi
  2. Penilaian bayi baru lahir
  3. Pencegahan kehilangan panas
  4. Asuhan tali pusat
  5. Inisiasi menyusu dini (IMD)
  6. Pencegahan perdarahan
  7. Pemberian imunisasi
  8. Pemeriksaan bayi baru lahir

Pencegahan Infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme selama proses persalinanberlangsung maupun beberapa saat segera setelah bayi lahir. Cara pencegahan infeksi adalah sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi; memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi; memastikan peralatan yang digunakan steril; dan memastikan semua pakaian maupun perlengkapan bayi dalam keadaan bersih.

Penilaian Bayi Baru Lahir

Penilaian awal yang dilakukan segera setelah lahir adalah dengan menjawab 4 pertanyaan, yaitu:
  1. Apakah bayi cukup bulan?
  2. Apakah air ketuban jenih dan tidak bercampur mekonium?
  3. Apakah bayi menangis atau bernafas?
  4. Apakah tonus otot bayi baik?

Pencegahan Kehilangan Panas

Sistem pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, segera lakukan upaya pencegahan kehilangan panas agar bayi tidak mengalami hipotermi.Hipotermi dapat menyebabkan bayi sakit berat bahkan kematianHipotermi mudah terjadi padabayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan/diselimuti meskipun berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Cara mencegah terjadinya kehilangan panas dengan mengeringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks; meletakkan bayi di tubuh ibu; menyelimuti dan memakaikan topi; dan tidak memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir.

Asuhan Tali Pusat

Asuhan tali pusat dilakukan setelah dua menit segera setelah bayi lahir, lakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat adalah sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat; menjaga umbilikus tetap kering dan bersih; tidak boleh membungkus tali pusat dan memberikan bahan apapun di umbilikus; dan lipat popok di bawah umbilikus.

Inisiasi Menyusu Dini

Segera setelah bayi lahir dan telah dilakukan perawatan tali pusat, maka bayi diletakkan secara tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu. Kontak kulit dilakukan satu jam lebih, bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri. Dukungan ayah dankeluarga sangat diperlukan oleh ibu dan bayiManfaat menyusu dini adalah: mengurangi 22%kematian bayi umur 28 hari; meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif; merangsangproduksi ASI; dan memperkuat refleks menghisap bayi.

Pencegahan Perdarahan

Semua bayi baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1 1 mg secara intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan bayi baru lahirakibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami sebagian bayi baru lahir.

Pemberian Imunisasi

Imunisasi yang diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K1 adalah imunisasi hepatitis B.Manfaat pemberian imunisasi hapatitis B untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi, terutama yang ditularkan melalui ibu-bayi.

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan bayi baru lahir dilakukan pada saat bayi berada di klinik (dalam 24 jam) dan saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.

( via http://www.lusa.web.id )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar